Kamis, 14 November 2013

Bentuk - Bentuk Pembelajaran Pencak Silat

Bentuk-bentuk Pembelajaran Pencak Silat adalah pengembangan dari latihan sikap dasar, gerak dasar, serta pembelaan dan serangan. Oleh karena itu guru dituntut untuk menguasai sikap dan gerak dasar, serta pembelaan dan serangan yang selanjutnya bentuk-bentuk pembelajaran tersebut disesuaikan dengan masa pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Pencak Silat Masuk Kurikulum American University. AS

Pencak silat adalah olah raga seni bela diri asli Indonesia yang harus dilestarikan. Namun, di negeri asalnya, pencak silat sepertinya ‘kalah pamor’ dengan karate, tae kwon do, kung fu, atau bela diri lain dari luar Indonesia. Di sekolah-sekolah kita, banyak yang mempelajari bela diri asing tersebut.

Susunan Dalam Pembelajaran Beladiri

Ada beberapa metode dalam susunan pembelajaran pencak silat sesuai tujuan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang telah dimiliki siswa :

Beladiri Pencak Silat Sebagai Produk Bangsa

Situasi pencak silat Indonesia bagaikan telur diujung tanduk. Bagaimana tidak, kian hari eksistensi pencak silat semakin redup. Ya, redup ditanah sendiri. Berbagai masalah semakin kompleks datang menghampiri beladiri budaya bangsa Indonesia ini. Baik dalam hal seni maupun olahraganya beladiri pencak silat Indonesia kian terkikis oleh berbagai kendala yang sulit diatasi.

Rabu, 13 November 2013

Metode Pembelajaran Pencak Silat Bagi Anak SD


ABSTRAK
     
Pencak silat merupakan cabang olahraga yang memiliki teknik kompleks sehingga memerlukan koordinasi yang baik khususnya dalam mengajar  siswa Sekolah Dasar. Oleh karena itu guru perlu mengetahui metode pembelajaran yang tepat dan benar untuk mengajarkan siswa yang masih memiliki koordinasi lemah.

Kamis, 16 Mei 2013

MENJUAL SERAGAM BELADIRI


Kami MS. MARLIND SPORT menepis tentang harga perlengkapan dan peralatan olah raga yang mahal, disini anda bisa mendapatkan perlengkapan dan peralatan beladiri dengan harga yang terjangkau dan tentunya berkwalitas dengan berbagai model dan warna. Apa kelebihan di toko kami ?

1. Anda bisa memesan Seragam Beladiri dengan warna yang anda inginkan.
2. Anda bisa memilih bahan tentunya dengan harga yang berbeda.
3. Tidak hanya itu saja akan tetapi anda dapat memesan warna untuk aksesoris lainnya
4. Anda dapat memesan sendiri sesuai keinginan.
5. Harga yang murah dengan kwalitas terpercaya
6. Layanan konsultasi 09.00 s/d 15.00 WIB



1. Baju IPSI
A. Baju Beladiri Pencak Silat IPSI Bahan Drill / Polyester :

Ukuran S : Rp. 55,000,-
Ukuran SM : Rp. 60,000,-
Ukuran M : Rp. 70,000,-
Ukuran L : Rp. 75,000,-
Ukuran XL : Rp. 80,000,-

B. Baju Beladiri Pencak Silat IPSI Bahan JAPAN DRILL :

Ukuran S : Rp. 75,000,-
Ukuran SM : Rp. 80,000,-
Ukuran M : Rp. 90,000,-
Ukuran L : Rp. 100,000,-
Ukuran XL : Rp. 110,000,-

Selasa, 19 Maret 2013

ALIRAN-ALIRAN PENCAK SILAT INDONESIA

KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA
Daftar Organisasi Pencak Silat :

      1. PSSI (Panca Sukma Siliwangi Indonesia) berdiri pada tanggal 1 April 1971.

2. PERSINAS ASAD perguruan silat religius

3. PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) pendiri Ki Hadjar Harjo Utomo tahun  1922

4. Perisai Diri > teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum

5. Silat Riksa Budi Kiwari > Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung

6. Merpati Putih > Perguruan Silat Beladiri Tangan Kosong {PPS BETAKO}

7. HASDI (Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia) >  didirikan oleh Bapak RS. Hasdijatmiko pada tahun 1961 di JEMBER

8. Silat Kijang Berantai > pendirinya bpk Hj. Djuhardi

9. Silat Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria > organisasi pencak bernafaskan agama katolik

10. Pencak Silat Siwah > Silat asli dari NAD yang memadukan 4 macam aliran pencak silat aceh

11. Tapak Suci Putera Muhammadiyah > Organisasi Pencak Silat dari Pendekar pendekar Muhammadiyah

12. Perpi Harimurti > Pendirinya Sukowinadi

13. Persaudaraan OCC Pangastuti > beladiri tenaga dalam, tenaga batin dan metafisik.

14. Silat Zulfikari >  ajaran bela diri dari Qadiri Rifai Tariqa

15. Silat GERANA (Gerak Raga Buana)Berasal dari Bandung yg didirikan Oleh 3 orang pendiri yakni Ujang Tohari S.Pd,Yuliandi P dan Oga N.I,,PS.GERANA Pencak Silat yang mengacu pada Gerak Seni Serta Kaidah Pencak Silat dengan perpaduan Pernafasan Murni yg di olah dari dalam tubuh manusia melalui proses rileksasi dan Konsentrasi.

16. Pencak Silat Sharaf (Silat Mubai) > Merupakan aliran silat modern yang benar-benar agresif. Menekankan pengajaran pada pertarungan tangan kosong, pisau, bagaimana cara mengatasi senjata api dan gulat.

17. Silat Hikmatul Iman Indonesia > perguruan beladiri yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin

18. Elang Putih > Gabungan Pencak Silat dari jawa barat

19. Gerakan Suci > Pengembangan diri dari pencak silat Mande Muda

20. Pencak Silat Pamur > pada tanggal 31 Desember 1951 didirikanlah pergruan pencak silat yang diberinamakan “Angkatan Muda Rasio oleh R. HASAN HABUDIN di Pamekasan Madura.
Pendiri PAMUR ini adalah pendekar besar dan berbakat, sejak usia muda 7 tahun menekuni pelajaran pencak silat dari berbagai macam permaian. Pada tahun 1941 sampai dengan 1951 mencoba memadukan dan menciptakan jurus. Semenjak itu upaya menginfetarisasi dan pembakukan dilakukan, yang kini menjadi materi baku jurus pencak silat PAMUR.
Ciri-ciri permaian PAMUR:
- Gerakan perminan berada dalam posisi menengah
- Banyak meperkuat kuda-kuda, terutama kuda-kuda pasif
- Mengurangi gerakan khayal
- Mementingkan rasio atau akal pikiran
- Progresif

21. Pencak Silat Sterlak >  Silek Minangkabau atau (bahasa indonesia : silat minangkabau) adalah seni beladiri yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat Indonesia yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

22. Beksi > Pendirinya Lie Cheng Oek adalah orang china yang bertempat tinggal di jakarta di pemukiman masyarakat betawi

23. Pencak Silat Pertempuran >  aliran silat yang terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk : Seni Bela Diri Silat Jati Wisesa dan Raja Monyet Silat

24. Pencak Silat Rangjat >  Persaudaraan Seni Beladiri Pencak Silat Inti Daya Padepokan Ranggah Jati

25. Pencak Silat BINTANG SUCI – aliran beladiri yg terdiri dari gabungan 5 aliran pencak silat

26. Pencak Silat Tri Bela >  merupakan gabungan dari tiga aliran Pencak Silat, IPSI, dan dua aliran tradisional. Tri Bela adalah perguruan pencak silat olah raga dan kesehatan yang merupakan sebuah unit kegiatan di IKIP Padang (Fakultas Pendidikan Olah Raga)

27. Pencak Silat Maung Lugay > merupakan perguruaan yang berasal dari Jakarta Utara tepatnya di kampung Rawa Badak, yang bercabang di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Perguruan Maung Lugay didirikan oleh Usman Wijaya dan Ashari.

28. Perguruan Pencak Silat Mutiara Panca Rasa >  Ilmu – ilmu yang dipelajarinya adalah Ilmu Agama Islam serta Ilmu Pencak Silat Aliran Pengian dan Ilmu Pencak Silat Aliran Minangkabau serta Ilmu Pencak Silat Aliran Gerak Pengelat yang dijaga keasliannya walaupun sudah mengalami perubahan sesuai keadaan zaman.

29. Silat Tuo > Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka “Silat Tuo” di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.

30. Silat Bungo >  salah satu aliran silat Minang yang menekankan gerak pada aplikasi seni pencak silat, silat ini bukan untuk bertempur, melainkan untuk peragaaan di acara-acara adat atau acara formal lain.

31. Silat Kumango >  salah satu aliran silat di Minangkabau yang dikembangkan oleh Syeikh Kumango, dari nagari Kumango, Batusangkar, Kab. Tanah Datar

32. Silat Sitaralak, Sterlak, Starlak > aliran silat keras dan kuat dari Minangkabau, dikembangkan oleh Ulud Bangindo Chatib (1865) dari Kamang (dekat Bukittinggi), Kabupaten Agam, berkembang sampai ke wilayah Sawahlunto. Ada pendapat yang mengatakan bahwa aliran ini dirancang untuk menghadapi gerakan Silat Tuo. Gerakan Silat Tuo terinspirasi dari gerakan-gerakan binatang seperti harimau, kucing, dan buaya. Karakter khas silat jenis ini adalah menyerang disaat lawan akan menyerang. Silat ini menyebar dan berkembang di Malaysia dan terus ke Amerika.

33. Silat Kota Anau > aliran silat daerah Koto Anau, Solok yang merupakan daerah pertahanan Minangkabau pada masa dahulunya yang menghubungkan antara Pagaruyung sebagai pusat kerajaan dan Bayang, Pesisir Selatan.

34. Silat Pauah > aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Pauah, Kota Padang. Silat ini adalah silat termuda dan ada yang menganggap merupakan sari atau kompilasi (gabungan) dari hampir semua aliran silat yang ada di Minangkabau, silat ini khusus untuk berperang, sebab di Pauah, Padang merupakan salah satu basis perjuangan masyarakat Minangkabau melawan penjajah pada masa dahulunya.

35. Silat Harimau >  salah satu aliran silat di Minangkabau yang menekankan pada permainan bawah.

36. Silat Lintau > aliran silat di Minangkabau yang berasal dari kampung Lintau, Batusangkar, Kab. Tanah Datar.

37. Silat Buayo (Buaya) > aliran silat di Minangkabau yang terinspirasi dari gerakan buaya, bermain rendah, aliran ini berkembang di Pesisir Selatan.

38. Silat Pangian > awalnya berasal dari wilayah Lintau dan sekitarnya yang dimiliki petinggi kerajaan Minangkabau. Silat ini berkembang di rantau Minangkabau, Kuantan, Propinsi Riau.

39. Silat Duduk – salah satu aliran silat yang menekankan bermain silat dalam keadaan duduk atau rendah, namun silat duduk bisa juga memiliki pengertian lain, bahwa di sini murid tidak berlatih silat secara fisik, namun mengembangkan nalar dan logika.

40. Silat Sabandar > adalah silat yang berasal dari daerah pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karang tengah Cianjur.

41. Silat Buah Tarok > salah satu aliran silat di Minangkabau yang berasal dari Bayang, Pesisir Selatan. Salah satu peguruannya ada di Aur Duri Padang dengan nama peguruan Salimbado-Buah Tarok, dibawah asuhan Emral Djamal Datuak Rajo Mudo. Silat Buah Tarok ini dikenal juga dengan Silek Sitaralak Baruah oleh masyarakat di kawasan Maninjau yang dahulunya diajarkan oleh Udo Tunang.

42. Silat Pakiah Rabun > berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu (lihat Silat Luncua)

43. Silat Gajah Badoroang > berkembang di wilayah Kabupaten Sawahlunto/Sijunjuang.

44. Silat Luncua (Luncur) > yang dikembangkan oleh Pakiah Rabun berkembang di daerah Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok.

45. Silat Gaib > suatu aliran silat yang bisa memainkan gerakan silat milik peguruan orang lain darimana saja.

46. Silat Sunua . dari dari Pariaman

47. Silat Ulu Ambek dari dari daerah Pariaman.

48. Silat Tiang Ampek termasuk silat tuo yang berkembang keluar dari Batipuh, Kecamatan Koto, Kabupaten Tanah Datar waktu perang Batipuah melawan Belanda setelah perang paderi. Berkembang dulunya di Palembayan, simpang Batuhampar, Piladang, Tanjuang Alam- Agam, Sumarasok, Padang Tarok, Tanjuang Alam-Tanah Datar dan Tabek Patah. Silat tuo ini waktu pengembangan banyak disurau-surau yang guru-guru tuanya pengikut tarikat ( satariah,  belum pasti, tetapi di dalam doa/tawasul, mereka menyebut Syech Burhanudin/Aba Burhan ) Silat ini bukan silat yang indah gerakannya tetapi silat praktis.

49. Silat Balubuih > Silat yang dikembangkan oleh Syech Balubuih dinegri Balubuih kabupaten Lima Puluh Kota. Syech Balubuih dan Syech Kumango pernah sama-sama menimba ilmu agama dan tarikat kepada Syech Abdurahman di Batu Ampar kabupaten Lima Puluh Kota (dulunya dinamakan Luhak Lima Puluh Koto.

50. Silat Sungai Patai, Silat yang berkembang di Nagari Sungai Patai Tanah Datar.

51. Silat Lintau > Berasal dari daerah Lintau Buo Kab.Tanah Datar, Sumatera Barat. Silat ini merupakan silat yang terkenal di Minangkabau, dengan dasar Lahkah Ompek (Langkah Empat) dan ada juga dengan Langkah Duo Boleh(Dua Belas). Silat lintau memili guru silat di hampir 9 koto (daerah) di lintau yang masing-masingnya memiliki gaya tersendiri namun tetap berdasarkan langkah yang sama.

52. Silat Cingkrik > salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung sekalipun klaim ini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia

53. Silat Silau Macan > salah satu silat Betawi yang berasal dari Condet, Jakarta Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut, pahlawan Betawi yang melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada tahun melawan pemerintah Belanda.

54. Silat Sabeni – silat Betawi > berasal dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anak dari Babe Sabeni bin Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni yang juga seniman sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu Zulbachtiar Sabeni (cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris utama ilmu silat aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini (www.sahabatsilat.com). Aliran ini terus berkembangan dan memberi warna pada aliran silat lainnya di Betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih dikenal dengan nama Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang merupakan cucu sabeni yang terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang, juga dikembangkan oleh banyak pihak termasuk yayasan TIMA (Traditional Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan dikembangkan oleh Adhika Aria Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Raditya Raga Wijaya (adik dari Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radi).

55. Silat Tiga Berantai > berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H.Mamak). menggabungkan banyak aliran tradisonal lainnya

56. Silat Gerak Saka > kata Saka diambila dari bahasa Sunda, ‘Sakadaekna’ yang berarti sekenanya. Aliran yang satu ini memang mengutamakan efektivitas dan kesederhanaan gerak sebagai filosofi pertarungannya. Merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma (Oom Wid). Murid Oom Wid, Muhammad Syafi’i yang akrab Bang Pi’i lantas mendirikan perguruan ini.

57. Silat Gerak Rasa Sanalika adalah salah satu aliran silat sunda yang di dirikan oleh sesepuh silat betawi H Nur Ali Akbar (Babe Nunung) aliran silat ini memadukan gerak saka, gerak per dan gerak sepulah dengan pondasi utama tetap pada gerak saka. Disamping itu aliran ini juga memadukan dengan maen pukul betawi

58. Silat Paseban – namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran ini.

59. Silat cimacan adalah salah satu silat aliran betawi yang berasal dari banten dan dikembangkan di daerah karang tengah lebak, lebak bulus, jakarta selatan. Guru besar silat cimacan adalah Drs. Ahmad Ramli Topan dan sampai sekarang masih terus exis. Ciri khas perguruan silat cimacan adalah jurus-jurus macan.

60. Silat Si Kilat > aliran silat ini sesuai namanya mengandalkan gerakan serang yang sangat cepat oleh tangan

61. Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Naga Ngerem )- aliran silat dari Kwitang dibawa oleh Si Gondrong Jagoan Kwitang

62. Silat Si Bunder / Naga Nyebrang > Yang terus dilestarikan oleh Muhammad Nur (Babe Nung)

63. Silat Gombel > aliran silat yang tergolong silat tertua di Betawi

64. Silat Gelamak > aliran silat Betawi. Nama silat ini diambil dari nama Kong Gelamak tokoh Betawi kelahiran Senayan.

65. Silat Cimande > bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande, termasuk yang ada di Betawi. Si Pitung juga dianggap mempelajari aliran ini.

66. Silat Cikalong > aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.

67. Silat Riksa Budi Kiwari > Perguruan ini didirikan oleh Pak Ujang Jayadiman pada tahun 1982 di Bandung. Meskipun usia perguruan ini tergolong masih muda, namun telah mencetak banyak atlet-atlet berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

68. Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari silat Cimande.

69. Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.

70. Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata, merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.

71. Pencak Silat Padjajaran Nasional > Perguruan Silat yang merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat Buhun dan berpusat di Bogor, Pendiri Perguruan Padjadjaran Nasional ialah Bapak TB. Mochamad Sidik Sakabrata. Perguruan ini mempunyai cabang di berbagai daerah di Indonesia hingga ke Mancanegara, di antaranya negeri Belanda, yang diketuai oleh Mr. Eric Bovelander.

72. Silat Binasatria > Perguruan ini terdapat di Cibinong. Tepatnya di MAN CIBINONG. Perguruan ini berdiri pada tahun 1994. Di kembangkan oleh guru besarnya yaitu Bpk. Zaenudin.

73. Persilatan Ragajati berpusat di Banjarnegara, Jawa Tengah, didirikan tanggal 6 Agustus 1976 oleh (Alm.) Guru Besar Soeharno Soeroatmodjo. Saat ini Guru Besar Persilatan Ragajati dijabat oleh Agus Hirawan Suro Adi Wijoyo (Mas Agus), yang merupakan putra dari Guru Besar terdahulu.

74. Persatuan Hati (PH) didirikan oleh RM Mangku Pujono (Guru Besar) dan dibantu oleh para sesepuh lainnya di Yogyakarta pada tahun 1927, ini merupakan kelanjutan dari perkumpulan “Be United” tahun 1921.

75. Silat Perpi Harimurti > berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti

76. Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih > salah satu perguruan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta.

77. Tapak Suci > perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta

78. Pusaka Sakti Mataram Lakutama > perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala

79. Pencak Silat Cepedi (Cepat Pembelaan Diri) > didirikan pada tanggal 17 September 1922 di daerah Dagen kawasan Malioboro barat, oleh Eyang Citra Mangkunagara.

80. Perguruan Beladiri Sinar Perak > merupakan suatu organisasi kekeluargaan beladiri yang secara resmi berdiri pada tanggal 24 Desember 1990.

81. Perguruan Beladiri Garuda Nusantara > didirikan oleh Bapak K.H. Muhammad Thoyyib Sumarko S.Pd. pada tahun 1996. tergolong muda, namun sudah mulai ikut andil dalam keuaraan tingkat jawa tengan maupun Nasional

82. PS Garuda Jisai > Perguruan yg berasal dari Yogyakarta yang di dirikan Oleh FX.Sukirdjo sejak tahun 4 Agustus 1970 Yang beraliran Rasional Dan Religius dan Berazaskan Atas Cipta,Rasa dan karsa.

83. Gubug Ramaja (PPSGR) adalah perguruan pencak silat yang berpusat di Ngawi, Jawa Timur. Perguruan ini adalah penerus perguruan pencak silat “Tabib Ketimuran Gubug” yang didirikan oleh alm. R. Koeshartoyo pada tahun 1935 di desa Ketanggi, Ngawi, Jawa Timur.

84. Silat Bawean > silat dari Pulau Bawean, Jawa Timur. Silat Bawean atau orang Bawean menyebutnya pukulan, merupakan salah satu aliran dari pencak silat yang merupakan permainan beladiri dan juga sebagai hiburan.

85. Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP) > sebelumnya bernama Silat Mardi Anoraga Sakti, didirikan oleh Eyang Mursid. Tahun 1964 menjadi Pencak Silat Cempaka Putih yang didirikan oleh Eyang Wagiman (anak Eyang Mursid), yang juga terkenal dengan silat hadirannya. PSCP berdiri di kecamatan Panekan, Magetan, dan mempunyai anggota di seluruh Indonesia serta luar negeri.

86. Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas, didirikan di kecamatan kare Madiun Oleh bapak Koestari Adi andaya (seorang purnawirawan TNI-AU AURI) pada tanggal 10 Nopember 1972 yang bernaung di bawah IPSI. Persilatan ini mengajarkan warga dan siswanya menjadi tangan-tangan penyelamat, menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain dalam tafsir yang sangat luas serta berpegang teguh pada “Hablum Minalloh Wa Hablum Minannas”.

87. Persatuan Hati (PH) di Ponorogo, Jawa Timur, yang didirikan oleh Mbah Trimo

88. Pagar Nusa (PN) di kediri jawa timur, yang didirikan oleh Gusmaksum. Merupakan persatuan dari berbagai pencak silat yang bernafaskan agama islam NU

89. Silat Cobra > pusat perguruan berada di Pamekasan, Pulau Madura, yang didirikan oleh Pak Arif Budiman. Perguruan ini telah berkembang ke seluruh Indonesia, salah satunya di Pontianak.

90. Persaudaraan Rasa Tunggal >  Pencak Silat dan Tenaga Dalam. Didirikan oleh RM. Sutadi Rakhanta pada tahun 1972 berpusat di Kota Madiun Jawa TImur. Menekankan pada prinsip budi luhur dan mencari ridho dan keslamatan dari Allah SWT. Saat ini mempunyai Anggota dan Warga di seluruh Indonesia.

91. Perguruan Ilmu Seni Bela Keselamatan Syiar Islam (SI) di Tuban, Lamongan dan sekitarnya, didirikan oleh K. H. Ahmad Muzaini. Perguruan ini merupakan persatuan dari berbagai perguruan yang bernafaskan ajaran agama islam.

92. Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti didirikan oleh Bapak R.Totong Kiemdarto pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat “Putera Indonesia” tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan “Kera Sakti” dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti.

93. PPS Bintang Surya > Surabaya didirikan oleh R.Pandji ( cucu Sunan Gunung Jati ) di Surabaya pada tahun 14 Desember 1973.PPS Bintang Surya adalah salah satu Perguruan Pencak Silat yang murni warisan dari leluhur Bangsa Indonesia, bersumberkan dari ilmu Syeh Syarif Hidayatullah, yang bergelar Sunan Gunung Jati, Cirebon, yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang termahsyur.

94. Bersilat > silat dari Kalimantan

95. Kuntau Banjar,Sendeng Banjar, Sendeng Belalang, Bang’koe (silat monyet) dari Kalimantan Selatan

96. Kuntau Kutai, Kuntau Kilan dari Kalimantan Timur

97.  Cuyusika Bangau Putih > perguruan silat yang menggabungkan 4 jenis aliran beladiri. Lahir di Banten, berdiri di Banyuwangi dan berkembang di Pontianak Kalimantan Barat oleh Muchsiono Hadi Saputra.(Red.H.E.Hrp)

98. Pencak Silat Setia Budhi >  Pencak silat ini merupakan pencak silat yang bersenandung Jihad fi Sabilillah, pencak Ini di dirikan oleh beliau Bapak Soekarman

99. PSOB Taruna Bhakti, Kalsel-Tim.

100. Silat Kerta Wisesa > dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.

101. Silat Seruling Dewata > ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali Rasa.

102. Silat Gobleg > ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Desa Gobleg yang terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin inilah satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di ambil dari nama tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka.Sedikit melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan adu tanding dengan jurus-jurus silat.

103. Silat Sitembak > ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar dari silat Sunda

104. Mepantigan > Mepantigan adalah olah raga beladiri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.

105.  Silat Bakti Negara > dirintis oleh pahlawan nasional kita yaitu I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 januari 1955 oleh para pendekar BALI yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan ini cukup berprestasi dalam ajang silat nasional dengan mencetak atlet-atlet juara. Selain muatan lokal banyak juga dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong.

106. Perguruan Pencak Silat Baringin

107.  Perguruan Pencak Silat Cingkrik Goning

108. K.P.S Nusantara

109. Perguruan Pencak Silat Elang Nusantara

110. Perguruan Pencak Silat Tiga Berantai

111. Perguruan Pencak Silat Putra Betawi

112. Perguruan Pencak Silat Bangau Putih

113. Perguruan Pencak Silat Cikalong

114. Perguruan Pencak Silat Sinar Pusaka Putra

115. Perguruan Pencak Silat Ciung Wanara

116. Perguruan Pencak Silat Pager Kencana

117. Perguruan Pencak Silat Cimande Macan Guling

118. Perguruan Pencak Silat Panglipur

119. Perguruan Pencak Silat Baringin Sakti

120. Perguruan Pencak Silat Harimau Singgalang

121. Perguruan Pencak Silat Silek Bayang

122. Perguruan Pencak Silat Silek Minangkabau

123. Perguruan Pencak Silat Silek Kumango

124. Perguruan Pencak Silat Silek Pauh

125. Perguruan Pencak Silat Silek Sunua

126. Perguruan Pencak Silat Silek Luncua

127. Perguruan Pencak Silat Silek Kuncian

128. Perguruan Pencak Silat Budi Suci

129. Perguruan Pencak Silat Syahbandar

130. Perguruan Pencak Silat Panca Lima

131. Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Pangastuti

132. Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia

133. Perguruan Pencak Silat Trisusila

134. Perguruan Pencak Silat PS Yusika

135. Perguruan Pencak Silat Tadjimalela

136. Ikatan Pencak Silat Nur Harias

137. Perguruan Pencak Silat PASHADJA MATARAM

Catatan : Sebenarnya Masih Banyak Perguruan Beladiri/ Organisasi Pencak Silat diluar sana yang masih banyak yang ada di bumi pertiwi ini tapi saya tidak mungkin bisa menyebutkan dan menjelaskanya satu persatu karena Indonesia memiliki beragam macam suku bangsa adat istiadat budaya sehingga sangat pantas jika penyebaran ilmu seni beladiri ini sangat berkembang pesat di tanah air, setiap daerah memilikinya dan menjadi suatu ciri khas budaya daerah tersebut selain itu adanya pengaruh asing yang masuk ke dalam negeri juga menambah keberagaman pencak seni beladiri tanah air.

METODE MELATIH TEKNIK DAN TAKTIK DALAM PENCAK SILAT

Teknik dan taktik adalah dua hal yang berbeda yang harus diketahui oleh para pelatih maupun atlet pencaksilat.

 Teknik merupakan bentuk gerakan-gerakan seperti tendangan, pukulan, tangkisan, dan langkah.
 Taktik merupakan cara untuk memenangkan pertandingan dengan menggunakan teknik. Penampilan olahraga di lapangan sangat ditentukan dari bagaiman proses berlatih melatih yang dijalani setiap harinya.
 Menurut Nossek (1982: 111) selama dalam proses berlatih melatih teknik dan taktik harus memperhatikan empat hal penting, yaitu: penerimaan, perbaikan, penggabungan, dan aplikasi.
A. PENERIMAAN
 Proses belajar gerak melalui visualisasi sangat penting, khususnya bagi pesilat pemula. Oleh karena dapat memberikan hasil yang maksimal pada saat melatih teknik, harus dilakukan berulang-ulang dari berbagai sisi.
 Pada tahap penerimaan ini adalah modal pertama yang harus dibenahi terlebih dahulu, maksudnya pelatih harus tahu bagaimana memberikan contoh yang baik dan benar sehingga mudah dipahami oleh anak latih.
 Pencak silat merupakan olahraga yeng memerlukan keterampilan yang kompleks. Teknik maupun taktik dalam cabang olaharaga pencak silat sangat beragam. Untuk itu, dalam proses berlatih melatih teknik dan taktik, pelatih harus memiliki dan menguasai setiap gerak teknik yang dilatihkan sehingga pesilat harus benar-benar tahu apa maksud dari penjelasan pelatih. Dengan demikian, pesilat tidak salah dalam mengaplikasikan atau melakukan contoh yang diberikan.
 Proses belajar dalam menerima informasi tentang teknik dan taktik secara efektif, melalui penglihatan yang didemonstrasikan oleh pelatih/peraga.
 Pada tahap berikutnya latihan dilakukan dengan dengan prinsip-prinsip metodis tertentu. Metodis berarti bahwa latihan harus dilakukan secara runtut, artinya saat proses latihan berlangsung seorang pelatih harus bisa menyampaikan materi latihan mulai dari yang mudah ke yang sulit.
B. PERBAIKAN
 Selama proses berlatih, pesilat memperoleh umpan balik yang diperlukan untuk kemajuan belajar dan kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan. Perbaikan dalam hal ini adalah segala aspek yang dipelajari dalam pencak silat, baik dari segi etika, taktik maupun teknik.
 Perbaikan dari segi etika akan membuat seorang pesilat santun dalam bertindak baik di arena pertandingan maupun di masyarakat.
 Perbaikan dari segi teknik bertujuan untuk menjadikan suatu gerakan lebih efektif dan efisien.
 Sementara itu perbaikan dari segi taktik sangat dipengaruhi oleh kemampuan teknik pesilat.
 Etika merupakan sesuatu yang sangat penting dalam belajar pencak silat. Tanpa etika atau aturan seorang pesilat yang mempunyai kemampuan teknik yang tinggi menjadi tidak berarti. Latihan pencak silat dalam kesehariannya selalu diawali dengan kegiatan yang mendidik etika, misalnya saat masuk ruang latihan, seorang pesilat harus membongkok untuk menghormat. Kejadian yang demikian akan selalu dilakukan oleh para pesilat, sehingga menghormati itu merupakan suatu keharusan sebagai seorang pesilat.
Latihan pencak silat merupakan suatu aktifitas beladiri yang berkelanjutan, artinya bahwa latihan pencak silat dibedakan oleh tingkatan sabuk, sehingga latihan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Perbedaan tingkat kesulitan latihan yang demikian harus selalu diperhatikan oleh seorang pelatih, jangan sampai dalam latihan hanya memenuhi banyaknya teknik yang diajarkan tetapi kualitas dari latihan itu yang harus diperhatikan. Misalnya jika kita melatih sabuk yang paling rendah, maka harus selalu memperhatikan letak kesalahan-kesalahannya dan harus dibetulkan, sebab kalau tidak akan menyulitkan latihan teknik yang lebih lanjut.
Taktik yang baik bukan berarti harus mempunyai teknik yang banyak, tetapi mempunyai kemampuan teknik yang matang, tetapi akan lebih baik lagi jika tekniknya banyak dan matang. Olahraga pencak silat merupakan cabang olahraga terbuka, artinya bahwa pesilat tidak bisa menebak serangan yang akan dilakukan
oleh lawan. Oleh karena itu seorang pesilat harus mempunyai taktik yang baik agar dapt mengendalikan lawan.
C. PENGGABUNGAN
 Selama latihan pesilat seharusnya bisa menggabungkan dari penerimaan dilanjutkan ke otot-otot sebagai indera gerak, sentuhan, pendengaran, dan pengelihatan
 Lebih lanjut bahwa saat berhadapan dengan lawan maka seorang pesilat pertama-tama akan menggunakan indera pengelihatan dan indera pendengaran. Indera pengelihatan untuk melihat gerak-gerik lawan, indera pendengaran untuk mendengarkan wasit dan pelatih saat memberikan instruksi. Indera sentuhan adalah sebagai bentuk stimulus atau tanda untuk menghindar, membalas tendangan bias juga sebagai rangsangan untuk latihan reaksi, itu semua merupakan kerja otot-otot yang mempunyai rangsang gerak.
D. APLIKASI
Setelah berlatih dan menguasai banyak teknik pesilat harus bisa mengaplikasikan dalam pertandingan yang sesungguhnya, tentu saja harus melalui proses latihan teknik, taktik, dan latih tanding. Banyaknya pengalaman bertanding akan membuat pesilat lebih mudah dalam mengaplikasikan teknik-teknik dan taktik yang sudah dipelajari.
METODE MELATIH TEKNIK PENCAK SILAT
 Keberhasilan dalam proses latihan sangat tergantung dari kualitas latihan yang dilaksanakan. Artinya, bahwa keberhasilan dalam latihan sangat ditentukan oleh kemampun atlet, pelatih profesiona,l dan metode latihan yang digunakan.
 Antara pelatih dan atlet harus memiliki kemampuan, kemauan dan komitmen yang tinggi untuk meraih hasil yang terbaik.
 Pelatih yang profesional tanpa didukung kemampuan atletnya akan sulit untuk dapat meraih prestasi puncak. Sebaliknya, atlet yang memiliki bakat istimewa tanpa didukung dan dibina dengan baik dan benar tidak akan dapat berprestasi
secara optimal. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara pelatih dan atlet agar prestasi yang optimal dapat diraih.
 Gerakan teknik dalam pencak silat merupakan serangkaian gerak yang kompleks, sehingga relatif sulit dilakukan oleh pemula. Untuk itu pada setiap awal pembelajaran, gerakan harus diberikan secara bertahap dan berkelanjutan. Artinya proses pembelajaran diawali dari yang mudah ke yang sulit dan dari yang sederhana ke yang kompleks
1. Pengertian Teknik
Teknik adalah suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga (Suharno, 1993) Selain itu, teknik merupakan cara paling efesien dan sederhana untuk memecahkan kewajiban fisik atau masalah yang dihadapi dalam pertandingan yang dibenarkan oleh peraturan (Thomson, 1991)
2. Manfaat Teknik
a. Cara efisien mencapai prestasi
b. Mencegah/mengurangi cedera
c. Modal untuk melakukan taktik
d. Meningkatkan percaya diri
3. Faktor Penentu Teknik
a. Kualitas fisik yang relevan
b. Kualitas psikologis dan kematangan bertanding
c. Metode latihan yang tepat
d. Kecerdasan atlet memilih teknik yang tepat dalam situasi tertentu
4. Tahap Latihan Teknik
a. Tahap Pengembangan Koordinasi Kasar (Gross Coordination)
b. Tahap Pengembangan Koordinasi Halus (Fine Coordination)
c. Tahap Stabilisasi dan Otomatisasi (Stabilization and Automatozation)
Yang harus diperhatikan dalam awal pembelajaran teknik, yaitu:
1. Mengenalkan Keterampilan Teknik
a. Memperoleh perhatian regu
b. Membuat anggota tim melihat dan mendengar penjelasan
c. Memberitahukan nama dan kegunaan teknik dalam pertandingan
2. Mendemonstrasikan dan Menjelaskan Keterampilan Teknik
 Mendemontrasikan teknik bukan berarti pelatih hanya menunjukkan cara melakukan teknik, merlainkan juga harus menjelaskan kemungkinan kesalahan yang terjadi selama dalam melakukan teknik tersebut. Dengan demikian anak latih akan memiliki gambaran gerak teknik yang akan dilakukan secara benar.
 Dalam mendemonstrasikan teknik, dapat dilakukan dengan cara:
a. Melakukan praktek teknik sambil memberikan koreksi terhadap kemungkinan kesalahan yang terjadi
b. Meminta salah seorang untuk menunjukkan gerakan tersebut
c. Bila perlu tunjukkan peragaan teknik tersebut melalui audio visual
3. Menyuruh Anak Latih Untuk Melakukan Praktek
 Untuk mengetahui sejauh mana anak latih dapat menerima pembelajaran yang diberikan
 Sebagai umpan balik (feed-back) bagi pelatih
4. Melakukan Koreksi
 Dalam melakukan koreksi terhadap atlet, pelatih harus melihat apakah tujuan dari latihan sudah dilakukan, dan bagaimana cara mengubah kesalahan yang dilakukan anak latih ke arah tujuan yang ingin dicapai.
 Beberapa hal yang harus diperhatikan pelatih dalam memberikan feedback, di antaranya adalah:
a. Simpan feedback sampai selesai, jangan mengganggu proses latihan
b. Feedback lebih baik diberikan sebanyak-banyaknya
c. Ketika atlet membuat beberapa kesalahan teknik, koreksi sebaiknya diberikan pada kesalahan terbesar yang dilakukan
d. Feedback sebaiknya diberikan hanya oleh pelatih maupun asisten pelatih
e. Dalam memberikan feedback jangan sampai menunjuk salah satu anak latih melainkan mengatakan kesalahan secara keseluruhan yang sering dilakukan pada saat melakukan teknik tersebut
f. Memberi gambaran secara sederhana dan tepat tentang apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki dalam penampilan
g. Berikan pujian atau komentar bila anak latih melakukan gerakan dengan benar
h. Menggunakan penglihatan dan pendengaran pada saat melakukan feedback
Prinsip dalam melatih ketrerampilan teknik
a. Berikan latihan secara benar
b. Berikan latihan dalam bentuk permainan
Bila mereka sudah dapat melakukan teknik tersebut (usahakan anak latih menyadari secepat mungkin bahwa mereka sudah dapat melakukan teknik tersebut dengan benar dan siap untuk tampil dalam pertandingan)
c. Untuk teknik baru, berikan secara singkat jangan bertele-tele
Pada awal belajar teknik, anak latih banyak melakukan kesalahan karena berusaha untuk dapat melakukan dengan cepat. Oleh karena itu, dalam proses latihan harus diberikan secara bertahap. Dalam melatih teknik untuk pemula disarankan untuk diselingi dengan istirahat.
d. Gunakan waktu secara efisien dalam melakukan latihan
e. Gunakan peralatan dan fasilitas dengan optimal
Dengan mengoptimalkan penggunaan sarana dan peralatan akan membuat proses latihan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini bukan banyaknya peralatan yang digunakan melainkan mengoptimalkan penggunaan peralatan yang disediakan dengan benar.
f. Buat anak latih yakin akan pengalaman dalam jumlah yang sewajarnya tentang kesusksesan masing-masing dalam melakukan praktek
g. Buat latihan yang menyenangkan
METODE MELATIH TAKTIK PENCAKSILAT
Taktik dan strategi adalah bagian penting yang harus di kuasai oleh pelatih maupun atlet pada saat pertandingan. Taktik dan strategi memiliki pengertian yang sama, yaitu menampilkan keterampilan dalam pertandingan, akan tetapi tetap ada perbedaan konsep. Taktik berhubungan dengan perencanaan yang digunakan untuk pertandingan, yang sekaligus merupakan tambahan untuk strategi. Strategi berhubungan dengan konsep umum yang mengatur permainan, tim atau perorangan. Prinsipnya bahwa strategi adalah gambaran untuk menghadapi suatu pertandingan. Konsep dasar yang digunakan adalah periode waktu yang lama dalam menghadapi suatu pertandingan yang sebenarnya. Sebenarnya taktik adalah bagian umum dari kerangka strategi. Jadi Strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang berhubungan dengan suatu situasi, seperti bagaimana cara berhadapan dengan lawan yang lebih pendek atau lebih tinggi. Strategi banyak dilakukan oleh seorang pelatih saat atlet sedang latihan maupun saat istirahat antar babak dalam pertandingan
Persiapan taktik adalah persiapan yang berhubungan dengan kemungkinan adanya pola bertahan dan menyerang untuk memenuhi tujuan olahraga yaitu memperoleh kemenangan atau prestasi dalam pertandingan (Bompa, 1994: 58). Tindakan taktis dalam berbagai hal memerlukan proses-proses pemikiran. Aspek-aspek taktik yang penting akan terlihat dalam:
a. Suatu konsepsi taktis yang dilatih sebelum kompetisi
b. Gerakan-gerakan taktis yang efektif akibat dari situasi kompetisi yang kongkrit.
Pengertian Taktik
Taktik adalah sebuah rencana untuk memperoleh suatu keuntungan selama dalam pertandingan. Sedangkan strategi adalah suatu rencana untuk satu rangkaian pertandingan. Keberhasilan dalam melakukan taktik, dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a. Kemampuan membaca situasi permainan atau pertandingan
b. Keterampilan dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah
c. Memiliki pengetahuan untuk membuat keputusan terhadap taktik yang akan diterapkan
Pengetahuan Taktik
Atlet dapat membuat/mengambil keputusan dengan baik jika memiliki pengetahuaan seperti berikut:
a. Peraturan yang berlaku dalam pertandingan
b. Rencana strategi pada waktu permainan tertentu
c. Kondisi fisik yang baik
d. Kekuatan dan kelemahan lawan
e. Kekuatan dan kelemahan sendiri
f. Pilihan yang taktis untuk berbagai situasi dalam pertandingan
Keterampilan dalam mengambil keputusan dapat diajarkan denagn menggunakan cara berikut:
a. Mengajarkan secara keseluruhan, baru per bagian
b. Anak latih mengamati pengambilan keputusan di pihak lain
c. Mengamati diri sendiri
d. Mempraktekan
e. Mengendalikan umpan balik
f. Meminta/membuat pertanyaan
Metode latihan taktik pencak silat adalah suatu cara atau prosedur yang direncanakan mengenai jenis-jenis latihan taktik pencak silat dan penyusunannya berdasarkan tingkat kesulitan dan kompleksitas dari latihan. Metode latihan pencak silat ini lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Pengajaran Teoritis
Pengajaran teoritis diberikan untuk mempermudah pemahaman pesilat dalam mempelajari setiap gerak yang dilakukan. Pengajaran teoritis akan membuat pesilat memiliki gambaran tentang rencana gerak yang akan dilakukan. Dengan demikian proses berlatih melatih dapat berjalan dengan lebih efektif dan efesien. Dalam pengajaran teoritis, ada empat 4 hal yang perlu dipahami baik pelatih maupun atlet, yaitu: persepsi, analisis, solusi mental, dan solusi gerak
1) Persepsi
Persepsi merupakan pengamatan yang dikonsentrasikan terhadap lawan bertanding, yaitu pada: posisi di arena, jenis tendangan, gerakan-gerakannya, sehingga mampu mengantisipasi, sehingga akan mampu memberikan tindakan yang tepat.
2) Analisis
Analisis yang betul merupakan suatu prasyarat untuk pemecahan yang sukses dari penerapan taktik yang tepat. Analisis adalah dugaan sementara terhadap sesuatu yang akan terjadi dengan berbagai pertimbangan, baik dari segi pengamatan, kebiasaan, dan secara ilmiah
3) Solusi mental
Solusi mental didasarkan pada pengamatan yang intensif dan cepat bersamaan dengan analisis yang betul mengenai situasi kompetitif yang ada. Solusi mental membutuhkan waktu untuk berfikir, sehingga dalam taekwondo lebih cocok untuk pelatih pendamping, sehingga dapat memberitahu pada atlet yang sedang bertanding.
4) Solusi gerak
Solusi gerak merupakan gerakan otot yang bisa dilihat berkenaan dengan situasi taktis yang tepat.
Untuk itu, melatih taktik dalam pencak silat perlu memperhatikan aspek berikut:
a. Perception/Persepsi
Pada tahap persepsi pesilat dituntut untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan teknik gerakan yang akan dilakukan oleh lawan. Ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: (a) sikap pasang lawan, dan (2) posisi lawan terhadap arena pertandingan. Berikut ini adalah gambaran sederhana dalam mempersepsikan gerak teknik yang akan dilakukan lawan bertanding melalui sikap pasang dan posisi lawan terhadap arena pertandingan.
1) Sikap Pasang
Sikap pasang pesilat pada saat pertandingan sangat menentukan terhadap gerak teknik yang akan dilakukan. Dari sikap pasang yang dilakukan lawan, pesilat akan lebih mudah dalam mempersepsikan kemnungkinan gerakan yang akan dilakukan lawan. Dalam sikap pasang yang harus diperhatikan adalah; posisi kuda-kuda, posisi badan, dan posisi lengan.
Contoh: Pesilat melakukan sikap pasang dengan posisi menyamping kanan terhadap lawan, kuda-kuda bertumpu pada kaki belakang (kiri), lengan kanan berada di depan lengan kiri. Kemungkinan gerak teknik yang dapat dilakukan pesilat tersebut adalah tendangan T kanan, sabit kiri, sabit kanan, sapuan bawah depan kanan, sapuan bawah belakang kiri, dan bantingan dengan menggunakan tangan kanan.
2) Posisi Lawan terhadap Arena Pertandingan
Setelah memahami sikap pasang yang dilakukan lawan, pesilat harus memperhatikan posisi lawan di dalam arena pertandingan, yaitu di tengah arena pertandingan atau di dekat garis batas luar arena pertandingan. Posisi pesilat di dalam arena juga menentukan tipe bertanding dari pesilat. Dengan mengetahui posisi lawan, akan mempermudah pesilat dalam menerapkan taktik bertanding.
Contoh: pesilat melakukan pasang seperti di atas, dan pasangan tersebut dilakukan di dekat garis batas luar arena. Maka kemungkinan yang akan dilakukan lawan adalah: (a) bila tipe bertahan adalah sabit kiri, bantingan, (b) Biasl tipe Menyerang adalah, T kanan, sabit kanan, depan kiri.
b. Decision/Keputusan
Setelah pesilat dapat mempersepsikan kemungkinan gerak yang akan dilakukan lawan, selanjutnya pesilat dituntut untuk membuat keputusan. Dalam membuat keputusan biasanya pesilat banyak mengalami kesulitan oleh karena tidak semua pesilat memiliki kemampuan persepsi yang baik. Untuk itu, pesilat harus mengetahui secara benar tentang teknik apa yang dapat dikuasai dan dapat diterapkan nuntuk menghadapi lawan.
c. Execution/Eksekusi
Setelah pesilat membuat keputusan tentang teknik apa yang yang akan digunakan untuk melakukan serangan, maka selanjutnya pesilat melakukan serangan sesuai dengan keputusan yang telah dibuat
d. Feedback/Umpan Balik
Dari hasil persepsi, decision, dan execution di analisis sehingga mengetahui pada tahap mana pesilat melakukan kesalahan.
3. Macam Taktik Pencak silat
Taktik adalah suatu rencana jangka pendek yang berhubungan dengan suatu situasi, seperti bagaimana cara menghadapi lawan yang memiliki tipe atau gaya menyerang maupun bertahan. Siasat adalah suatu tindakan segera yang digunakan untuk menyelesaikan suatu strategi, seperti suatu pukulan atau tendangan. Penting mempunyai banyak taktik menyerang maupun bertahan, karena akan membuat atlet selalu siap menghadapi suatu pertandingan. Dalam menerapkan taktik lebih cenderung atlet yang berperan, sebab taktik digunakan di dalam lapangan ketika sedang berlangsungnya pertandingan.
Secara umum taktik dalam pencak silat dapat ditinjau dari bedakan berdasarkan: (1) dari fungsi, (2) dari arena yang digunakan, dan (3) dari dari teknik yang digunakan.
1. Ditinjau dari Fungsi
Melatih taktik seorang pesilat tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan. Oleh karena penerapan taktik merupakan kunci keberhasilan dalam memenangkan pertandingan. Berikut adalah macam taktik dilihat dari fungsinya:
a. Taktik Menyerang/Serangan
Taktik menyerang adalah upaya mengalahkan lawan selama dalam pertandingan yang dilakukan dengan cara menyerang lawan terlebih dahulu. Taktik menyerang pada pencak silat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: taktik serangan langsung, dan serangan tidak langsung.
1) Serangan Langsung
Taktik serangan langsung adalah upaya untuk mengalahkan lawan yang dilakukan dengan cara langsung menyerang pada sasaran yang diinginkan. Taktik serangan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan pukulan, tendangan, dan jatuhan
2) Serangan Tidak Langsung
Taktik serangan tidak langsung adalah serangan yang dilakukan secara tidak langsung pada sasaran yang diinginkan. Artinya, sebelum melakukan serangan pada sasaran, pesilat melakukan gerakan-gerakan awalan untuk mengecoh lawan sehingga posisi lawan berubah dan selanjutnya melakukan serangan pada sasaran.
b. Taktik Bertahan
1) Bertahan Pasif
Bertahan pasif adalah taktik yang dilakukan dengan cara melakukan hindaran atau tangkisan terhadap serangan yang dilakukan lawan, selanjutnya melakukan balasan (counter attack) pada lawan. Taktik ini dapat dilakukan dengan sempurna bila pesilat memiliki kecepatan reaksi dan kemampuan koordinasi yang baik. Berikut adalah jenis-jenis taktik bertahan pasif:
a) Hindar Sambut (counter-attack)
Hindar sambut (counter-attack) merupakan salah satu taktik yang dilakukan pesilat dengan cara menunggu lawan melakukan serangan untuk kemudian dibalas baik dengan menggunakan pukulkan maupun tendangan. Taktik tersebut dilkukan pada saat melakukan serangan, pesilat melakukan hindaran atau tangkisan untuk kemudian melakukan serangan balasan. Taktik tersebut tepat digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe menyerang langsung.
b) Jemputan
Jemputan lebih tepat diterapkan untuk mengatasi lawan yang memiliki tipe serangan tidak langsung. Taktik jemputan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pukulan, tendangan, dan jatuhan. Taknik tersebut dilakukan dengan cara menabrak lawan pada saat lawan alan melakukan gerakan menyerang.
c) Ganjalan
Ganjalan dilakukan dengan menggunakan teknik tendangan T (samping). Taktik ini dapat dilakukan oleh pesilat yang memilki kecepatan bergerak yang baik. Taktik ganjalan dilakukan dengan cara menghentikan gerakan lawan pada saat akan melakukan serangan dengan menggunakan tendangan T (samping). Taktik ini tepat digunakan untuk lawan yang memiliki tipe serangan langsung.
2) Bertahan Aktif
Pada taktik bertahan aktif ada persaman dengan gerakan taktik serangan tidak langsung. Perbedaan antara bertahan aktif dengan serangan tidak langsung adalah pada tujuan yang diinginkan. Pada serangan langsung pesilat melakukan pergerakan untuk mengubah posisi lawan sehingga dapat diserang sesuai dengan yang direncanakan. Sedangkan pada taktik bertahan aktif, pesilat bergerak untuk memancing lawan agar melakukan serangan. Setelah itu pesilat segera melakukan counter attack atau teknik jatuhan. Untuk melakukan taktik bertahan aktif, pesilat harus memiliki kecepatan gerak dan kecepatan reaksi yang bagus. Taktik bertahan aktif biasanya dilakukan oleh pesilat yang memiliki teknik bantingan yang bagus. Taktik bertahan aktif digunakan untuk menghadapi lawan yang memiliki tipe hindar sambut (counter-attack) yang bagus.
Contoh: Pancingan Tangan dan Kaki
Taktik pancingan baik dengan menggunakan tangan maupun kaki perlu dilakukan pada saat pesilat menghadapi lawan yang memiliki tipe bertahan. Pesilat yang memiliki tipe bertahan memiliki kecenderungan untuk melakukan counter attack pada saat lawan bergerak. Sedangkan pesilat yang memiliki tipe brtahan aktif memiliki kecencerdungan untuk bergerak atau membuast gerangan dengan tujuan membuat lawan melakukan serangan dan untuk dselanjutnya melakukan teknik balasan ataupun bantingan.

TEHNIK DASAR PENCAK SILAT

1. Sikap Pasang
Sikap pasang, yaitu kombinasi sikap kaki dan tangan dengan posisi kuda-kuda atau tanpa kuda-kuda yang diikuti dengan kesiagaan
mental dan indera secara total. Ditinjau dari penggunaannya, sikap pasang terdiri atas berikut.
a. Sikap pasang terbuka, yaitu sikap pasang dengan tangan, dada, lengan tidak melindungi tubuh.
b. Sikap pasang tertutup, yaitu dengan sikap tangan dan lengan melindungi tubuh.

2. macam - macam sikap pasang
Macam-macam sikap pasang adalah sebagai berikut.
a. Sikap pasang satu, caranya sebagai berikut.
- Sikap kuda-kuda tengah ke belakang.
- Berat badan di tengah dan posisi kanan dan kiri sejajar.
- Posisi kedua tangan di depan dada dengan telapak tangan dibuka.
b. Sikap pasang dua, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah serong.
- Tangan kiri di depan dada dengan jari-jari tangan dibuka.
- Tangan kanan juga diletakkan di depan dalam keadaan mengepal.











c. Sikap pasang tiga, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda samping lutut kanan ditekuk dan kaku kiri lurus.
- Tangan kanan lurus dengan jari-jari dibuka dan tangan kiri menyilang di depan dada telapak tangan juga dibuka atau posisi sebaliknya.
d. Sikap pasang empat, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki dengan kuda-kuda depan.
- Tangan yang ada di depan mengepal dan telapak tangan lainnya menyilang di depan dada dengan telapak tangan dibuka.










e. Sikap pasang lima, caranya sebagai berikut.
Posisi kaki kuda-kuda tengah. Salah satu tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan lainnya dibuka menyilang di depan dada.
f. Sikap pasang enam, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda tengah.
- Kedua tangan disilangkan di depan dada dengan telapak tangan dibuka menghadap ke luar.












g. Sikap pasang tujuh, caranya berikut.
- Posisi tubuh berdiri dengan salah satu kaki disilangkan di belakang kaki yang lain.
- Salah satu tangan diluruskan dengan telapak tangan terbuka dan tangan yang lain diangkat sejajar dengan
kepala dengan telapak tangan dibuka.
h. Sikap pasang delapan, caranya sebagai berikut.
- Posisi berdiri salah satu kaki disilangkan ke depan.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada dengan salah satu telapak tangan menghadap ke atas dan yang lain menghadap ke depan dengan pergelangan tangan ditekuk











i. Sikap pasang sembilan, caranya sebagai berikut.
- Posisi kaki kuda-kuda belakang.
- Kedua tangan diletakkan di depan dada salah satu tangan dengan telapak tangan dibuka dan tangan yang lain mengepal.
j. Sikap pasang sepuluh, caranya sebagai berikut.
Posisi berdiri satu kaki sedangkan kaki yang lain diangkat ke depan.

k. Sikap pasang sebelas, caranya sebagai berikut.
Salah satu lutut bertumpu di lantai dan kaki yang lain lutut ditekuk secara tegak lurus. Salah satu lengan diluruskan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas dan tangan yang lain diluruskan ke atas dengan pergelangan tangan ditekuk telapak tangannya menghadap ke atas.
i. Sikap pasang dua belas, caranya sebagai berikut.
Duduk bersila dengan kedua tangan diangkat dan telapak tangan menghadap ke atas.











m. Pola langkah pencak silat.




Jumat, 15 Maret 2013

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN LATIHAN GERAK


BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN LATIHAN GERAK
            Pembentukan gerak merupakan modal pesilat dalam melakukan langkah untuk mendekati maupun menjauhi lawan sehingga diperoleh jarak bela-serang yang tepat.
 Bentuk pembelajaran latihan gerak dapat diberikan secara klasikal berpasangan (berhadapan) atau individu. Adapun bentuk-bentuk latihan gerak dapat diberikan sebagai berikut :
1.   Pembelajaran Pola Langkah Lurus dan Sik-Sak dengan Balok
Pelaksanaanya :
Latihan dilakukan di atas balok yang kuat berdiameter 20 cm, tinggi  20 cm. Sikap awal siswa berdiri di balok tengah (0), dengan sikap pasang tangan  rileks di depan dada.
a.  Siswa berdiri sikap pasang kemudian melangkahkan kaki kanan ke balok 1, ganti kaki kiri ke balok 2, dan seterusnya secara bergantian sampai ke ujung balok 5. Setelah sampai ke balok 5 kemudian berbalik ke arah balok 1.
b.  Pelaksanaan langkah dapat divariasi dengan angkatan, lompatan atau putaran.
c.  Pelaksanaan pembelajaran pola langkah lurus dan pola langkah sik-sak  sama. Perbedaannya pada arahnya (lurus dan kelak-kelok).

Pelaksanaannya :
a.   Latihan dilakukan di atas balok yang kuat berdiameter 20 cm, tinggi  20 cm. Sikap awal siswa berdiri di balok tengah (0), dengan sikap pasang tangan  rileks di depan dada.
b.  Pelaksanaan sama dengan pola langkah lurus dan sik-sak (lihat cara melaksanakan pada materi pola langkah sebelumnya).

2.   Pembelajaran Latihan Beladiri
Falsafah  beladiri adalah mengutamakan pembelaan, oleh karena itu unsur-unsur belaan diberikan terlebih dahulu.
Unsur-unsur pembelaan meliputi: hindaran, elakan, tangkisan dan tangkapan. 
Bentuk latihan elakan dengan permainan, pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a.       Siswa sikap berdiri bebas melingkar, guru berada di tengah lingkaran dengan membawa tali/sabuk yang diberi pemberat bola kecil, kemudian memutar sabuk setinggi dada siswa.
b.      Siswa harus mengelak ke bawa atau ke samping supaya tidak terkena bola.
c.       Untuk variasi guru memutar sabuk ke bawah sasaran pada kaki, siswa harus menghindar ke atas dengan melompat/meloncat.